Saturday Afternoon Thoughts

Saturday Thoughts

Gentleman’s Way…..

Banyak wanita salah persepsi soal Gentleman. Mereka berfikir kocek yang dalam, mobil yang aduhai, Gadget terbaru menjadi barometer ukurannya. Bukan cuma cara berpakaian dan cara kita menonjolkan apa yang kita punya. Terkadang kita sebagai manusia selalu mencari namanya Gentle’s way. Sebelum kita menilai Gentle itu seperti apa, maafkan saya, saya iseng menulis ini karena ini sepercik pemikiran hasil perbincangan dengan kawan saya mengenai Pria dan Wanita.

Saya juga bukan Gentle seutuhnya, tapi tidak tau dari sisi kalian, Wanita.

Pria, Gentle’s Way bukan sebatas bagaimana kita menyentuhnya, memperhatikannya atau memberikan apa yang mereka inginkan. Sekedar menyentuh dan memberi perhatian dan membuat nyaman bisa di salah artikan banyak orang. Maka Gosip mengenai Pria Brengsek akan mudah didengar dan dipercaya Wanita, karena Gosip ialah sifat alami dan kepercayaan Wanita setelah Tuhan.

Jadi, ketahuilah Pria itu, mendekatlan, cari tau jika Wanita ingin tau bagaimana Pria tersebut aslinya. Karena kalau kata Mumford and Sons ialah, ‘This is never gonna go our way, i i have to guess what’s on your mind’. Pikiran, Intusisi mengenai Pri gentle tanpa mereka ketahui aslinya tentu akan membuat banyak pemikiran berbeda, persepsi berbeda juga.

Memberi ? itu hanya sepersekian persen dari yang kita namakan soal gentle. Menjemput ? Pay their bills? no no no

Kita sebagai pria bukan hanya harus menjadi kekasih yang baik, tetapi menjadi pendamping yang mereka butuhkan juga menjadi salah satu tujuan asli dari Gentle, karena Baik itu Basi. Tetapi yang paling mendasar ialah menjadi pendamping yang bisa membuat mereka lebih baik.

Gentle bukan hanya satu sisi dimana kita menjadi orang yang membuat mereka nyaman, namun bisa menyadarkan mereka mengenai banyak hal. Hal yang paling mendasar soal Gentle ialah benar atau salah. Apa yang seharusnya Pria lakukan ke Wanita. Menjaganya dan mengajarkannya bagaimana untuk menjaga dirinya. Mulailah dari bagaimana Pria rewel soal bagaimana Wanita berpakaian.

Apa yang diliat bukan apa yang dipunya tetapi proses mendapatkannya. Cinta bisa buat salah jadi benar tetapi ya nyatanya tidak semua salah lalu dibenarkan menjadi benar.

Oke, karena kita cinta maka kita berfikir kalau memanjakannya dengan segala previlage yang kita punya menjadi benar. Tentu tidak, karena memanjakannya ialah salah satu bukti dimana kita tidak cinta dengannya.

Kenapa ? karena kita tidak akan menerima dirinya saat dia tidak nyaman dengan dirimu. Kamu memaksakan suatu perasaan dengan apa yang kamu berikan. Namanya kita egois. Ego untuk di pahami dan di mengerti. Mengerti uangmu, ia mereka bisa. Mengerti dirimu seutuhnya sebagai Pribadi ? Lain cerita.

Karena kita tidak percaya namanya hubungan yang sempurna, karena kita tidak bisa menyempurnakan sesuatu yang sempurna, tetapi lewat ketidaksempurnaan kita bisa menemukan kesempuraan, dan perjuangan adalah salah satu fondasi sebuah gentle way.

Karena pria yang gentle bukan pria yang selalu mementukan sesuatu, tetapi yang memberikan jalan dan mengerti apa itu kebebasan, kebebasan terbatas. Yes, were not gonna cross the line. Life needs rule, so do the relation.

What makes your life more interest is when you’re meet a different person who can’t complete you. Friction, is what we looking for. Karena lewat gesekan kita bisa menjadi lebih baik.

Bukan berarti dengan gesekan terus menerus kita bisa bilang itu jalannya, tetapi dengan gesekan kita mencocokan apa yang tidak cocok. Pria yang Gentle tidak takut akan gesekan, mereka menyukainya. Mereka akan mengajak Wanitanya berbicara empat mata dengan pemikiran yang terbuka, mengajak anda diskusi, dan bertukar pikiran. Disanalah kehadiran anda sebagai Wanita diakuinya.

Jika Pria anda menjadi penentu segala keputusan maka ada yang salah dihubungan anda. Wanita dianggap Properti Pria. Pria yang Gentle menyukai Kritik. Mereka akan merasa terasah saat menerima Kritik.

Pria seutuhnya tau batasan diri mereka. Mereka tidak akan memaksakan sesuatu, dan mengecilkan sesuatu. Porsinya Pas. Kapan mereka maju, mengaku kekalahan, membagi waktu, bercanda dengan anda, mencium anda, memeluk anda dan mengajak anda berbicara empat mata membahas masalah sosial di sekitarnya. Karena Gentleman selalu ingin melihat Wanitanya terlihat pintar dan anggun in her own way.

Gentleman tidak akan memaksakan apa yang mereka inginkan. Mereka akan mencari jalan keluar untuk apa yang terbaik bagi kalian. Karena pada dasarnya Pria harusnya menjadi Problem Solver. Bukan sebaliknya.

Nothing is easy, when you want a perfect life.

Perfect is not abt everything doing well, but is about the process to become well. Bukan saat kita memiliki hal itu tetapi saat kita berjuang untuk hal itu. Gentleman is about the struggle that you have been.

Karena gentleman itu bukan indomie. Gentleman itu kopi. Proses. Kami bukan Mie Instan

Your Gentle Way is always the BEST.

1 Year Treasure

Watch over you mengumandang di ruangan 3×4 meter yang sudah saya tempati hampir 6 bulan. Dia menjadi saksi dimana saya memang mengeluarkan semuanya. Ya disini.

Somehow saya bukanlah pujangga tulisan yang memang diberkati untuk bermain dengan kata kata. Tidak. Saya hanya bisa jujur dengan pikiran dan keinginan saya. Saya tidak memaksakan semua berjalan dengan keinginan saya. Saya bukan Tuhan

Tuhanpun menyerahkan semua ke Bapa yang diatas sana, saya tidak mau menyerah. Berserah kepada Tuhan wajib, tapi kita tanpa sebuah usaha bagaikan motor tanpa bensin, memang tidak semua berpikiran sama tetapi saya bisa bilang kalau kalian setuju jika ‘Talenta akan kalah jika talenta itu tidak berkerja keras’ antara Kyrie Irving atau siapa mengatakan itu.

Playbook sudah ada di setiap porsi pria masing masing. Namun kali ini, saat ini saya mengakui kalau pada saat saya mengetik ini entah apa yang terjadi saya sedang staknan selama 1 tahun terkahir. Running circle. Lari di pusaran yang sama mencoba membohongi kalau saya sebenarnya tidak maju kedepan tapi hanya berputar.

Kalau kata Incubus, “I need a map of your head, translated into English, so I can learn to not make you frown”. Nah semestinya kalian mencoba menceritakan bagaimana kedepannya dan mari kita temukan titik dimana kita bisa bersama, bukan menyerah pada diriku. Kami pria bukan dukun, sayang.

Berputar tanpa arah, seperti angin yang masuk eksetiap ventilasi rumah dan akan keluar begtu saja tanpa harus berpamitan dengan empunya rumah. Saat kita ada mereka menikmati, saat kita tidak mereka akan merindukan, namun mereka tetap akan mendapatkan angir segar baru lainnya. Setaiap hari.

Seperti bantal pula, disaat kita nyaman, ada waktu dimana kita harus bangun, beranjak dari bantal tersebut untuk mendapatkan udara segar. Kita semua silih berganti. Saling menggantikan. Kata siapa kalau ada yang bilang ‘kamu itu tidak tergantikan’. Ah omong kosong saat jatuh cinta itu.

Cinta bisa dibentuk, bisa dipelajari, dan tidak akan terjadi secara alami. Seperti ‘oh okay, saya sayang dia’. Kita bukan di hollywood. Mereka kejadian dan terjadi. BOOM. WE FELL IN LOVE.

NOOOOH !

Semua selalu ada apanya. Apa yang membuatmu sayang, apa yang membuat dirinya menarik. Percayalah perbanyak positif, makin banyak hal positif anda semakin laku, itu mindset saya. Saya bukan pemain, tetapi observatif saja. Tau kapan mengobservasi, kapan eksekusi, dan sayangnya tidak tau kapan akan bertransisi dan bervolusi. Suka berubah menjadi cinta dan ingin memiliki itu namanya evolusi perasaan.

Jadi kata siapa ada cinta sejati ? sebelum sejati harus sehati dan sevisi. Sebelumnya ada yang namanya melayani. Sebelum melayani ada namanya perjuangan sejati. Di perjuangan yah jelas dilihat punya apa.

Kemarin, saya mendapati kalau manusia harus punya mindset untuk menjadi lebih baik. Saya mendapat unexpected lesson dari seorang wanita berumur 20 tahun dengan pengalamannya yang luar biasa membuat saya harus diam sejenak dan tertawa sekan menertawakan diri saya sendiri setelah mencoba berkaca dengan apa yang dialaminya. Saya belum apa apanya.

Aya serasa ditampar, PLAK !

Its not how you play the game but its how you ended the game. Sudah rasanya hasil akhir mentukan segalanya pelajaran. Memang orang selalu berkata prosesnya, dan hasil dengan proses tidak sama namun saya saya keluar dari unexpected source dan unexpected event. Jadi, semua pasti memberi pelajaran untuk menjadi lebih baik, kok. Percaya aja sama yang ngatur diatas.

Sebagai penutup.

You’d feel better if you’d vent put your frustrations into four letter words

Last Post of 2013

My girl, she ain’t the one that I saw coming

And sometimes I don’t know which way to go

And I tried to run before

But I’m not running anymore

Cause I’ve fought against it hard enough to know

 

Bukan soal lagu John Mayer untuk Katy Perry.

Ah itu hanya selebritas yang memang membuat kita sok sok berfikir seperti itu. Namun verse pertama lagu Who You Love, saat ini sedang mengaung di pikiran saya. Yah namanya juga baru punya pacar setelah beberapa tahun mengarungi dunia persilatan dan tidak habis habisnya menjajal kiri kanan. Akhirnya merasakan apa namanya belajar memegang komitmen, meski kita tidak tau sampai kapan, setidaknya ada perjuangan.

Beberapa bulan lalu…..

Saya sejujurnya tidak merasa akan segera menjalin sebuah hubungan dekat dekat ini, segala wacana desember ceria hanyalah menjadi lelucon bagi saya pribadi dan temen teman saya. Bulan penuh berkah dimana kita rencananya akan mencari pacar, ya pasangan yang akan menemani kita tau sampai kapan,bisa jadi hitungan bulan, hitungan tahun. Namun intinya melepas kekeringan yang sudah kita rasakan selama berapa lama.

Saya sudah nyaman dengan apa yang saya punya saat itu. Jujur, segala gejolak hubungan, perpindahan dari A – B – C membuat saya tidak pernah memikirkan apa yang akan saya lakukan di akhir tahun ini. Toh sama sajah lah, mau melewatkan dengan siapa, ujungujungnya juga sama yang lain.

Oh iya, saya mengetik tulisan ini jelas pada tanggal 31 Desember 2013. Last day of 2013 !

Sudahlah Tahun Baru hanya ritual biasa, tidak ada yang spesial, hanya kembang api dan segala resolusi baru untuk 365 hari kedepannya lagi. Mungkin Hastag #NewYearsRevolution akan Treding Worldwide malam ini. Ah sudahlah, lagi lagi merayakan tahun baru itu antara memang ritual keluarga atau yang memang sekedar ingin menghabiskan waktu dengan yang meriah.

Lagu Echo – Incubus menjadi beberapa soundtrack saya akhir akhir ini. Berikut katakatanya :

There’s something about the look in your eyes

Something I noticed when the light was just right

It reminded me twice that I was alive

And it reminded me that you’re so worth the fight

 

Alah ! Namanya juga lagu apalagi di karang Brandon Boyd, pasti begini katakatanya. Saya tidak menyangka dia yang menemani nsaya akhir tahun ini adalah dia. Dia memang dia. Sungguh.

Pertemuan kita juga dilandaskan atas asaz Tugas dan memang semuanya tidak disengaja. Kita berdua memang suka kadang berfikir hal hal lucu. Salah satunya adalah sebuah kalimat yang dimulai dengan kata ‘Coba seandainya’.

Coba seandainya, saya memutuskan untuk main futsal instead menemui anda ?

Coba seandainya, saya tidak memulai pembicaraan saat itu ?

Coba seandainya, anda tidak memutuskan hubungan dengan yang lain sebelum pergi dengan saya?

Coba seandain ya, whatsapp dr entah berantah yg saya terima membuat anda membatalkan pergi dgn saya?

Coba seandainya, anda tidak menggunakan kacamata ?

Coba seandainya, anda tidak betah saat mengobrol dengan saya dan teman ?

Coba seandainya, anda menolah saya antar pulang dengan motor ?

Coba seandainya, anda tidak suka snow patrol saat itu ?

Coba seandainya, Coba seandainya……………………………

Banyak pertanyaan yang membuat kita berdua binggung menjawabnya. Namun disaat itu kalau terlihat yang kita jalani sekarang jelas sebuah kejadian mirip big bang theory. Begitu saja terjadi. Ya apa mau dikata.Tidak direkayasa.

Menyangka ? Tidak sama sekali. Karena saat saya bertemu dia saya sedang berhubungan dengan wanita lain yang hampir saya yakini kalau wanita itu orangnya. Namun, ah sudahlah. Namanya juga hati mau dikata apa.

Sungguh saya tidak menyangka kalau saya akan bersama dengan anda. Apalagi melihat apa yang sudah anda lewati, siapa anda, dan segala macam kehidupan yang anda sudah anda lewati, namun anda-lah yang benar saat ini, meski terlihat tidak.

Cepat ? Memang . Saya menggambil pemikiran lewat lagu Snow Patrol – Signal Fire :

The perfect words never crossed my mind

‘Cause there was nothing in there but you

I felt every ounce of me screaming out

But the sound was trapped deep in me

 

All I’ve wanted just sped right past me

While I was rooted fast to the earth

I could be stuck here for a thousand years

Without your arms to drag me out

 

There you are standing right in front of me

There you are standing right in front of me

All this fear falls away to leave me naked

Hold me close cause I need you to guide me to safety

 

No, I won’t wait forever

 

Saya suka bagaimana anda berteriak melampiaskan stress

Saya suka bagaimana anda memanipulasi sekitar agar kita bertemu

Saya suka bagimana respon anda menjawab pertanyaan orang lain soal kita

Saya suka pemikiran anda

Saya suka bagaimana anda membagi segala sesuatu secara adil untuk saya dan Max.

Saya suka pemikiran kedepan anda soal Max.

Saya suka bagimana anda memperlakukan saya secara Pria bukan Laki Laki

Saya suka bagaimana anda mencoba mengerti dan memahami cara berfikir saya

Teruslah anda menjadi seperti ini. Karena saya tidak berubah dari detik anda melihat saya menggunakan kaos the kooks malam itu dan saya detik ini ketika mengetik artikel aneh untuk malam tahun baru.

 

Happy New Year, Pacar 😀

May our relation be prosper like beef prosperety.

Im Lovin’ You

 I Love our Random Madness

You make me wanna call you in the middle of the night.

You make me wanna hold you till the morning light.

You make me wanna love, you make me wanna fall.

You make me wanna surrender my soul.

I know this is a feeling that I just can’t fight.

You’re the first and last thing on my mind.

You make me wanna love, you make me wanna fall.

You make me wanna surrender my soul.

 

1497644_768536689841377_2123674481_n 1497798_770386992989680_1813408526_n 1525484_770387136322999_2062629544_n

Joshua Gunadhi – Jennifer Liviana

 

 

 

Budaya ‘latah’ Fans Layar Kaca EPL

Almost a decade gue kaga posting tulisan, bukan basket, sekedar opini tambahan buat kamu soal pengemar sepakbola inggris. mereka boleh Militan ? Kita ? jilat ketek anda dulu.

BSIvJD0CYAANVL7

spend some ******* money”,  “you don’t know what you’re doing.”

– Fans anger

Man City fans chant to Cardiff fans: “Where were you when you were blue?”

Cardiff fans: “Where were you when you were shit?”

Aston Villa fans chants to Arsenal Fans: “We dont care about Arsenal, they dont care about me, all i care about is AVFC” and its goes on and on and on.

Distance between London, England, United Kingdom and Jakarta, Indonesia 7278 miles (11713 km) (6325 nautical miles)

Kira kira segitulah jarak Inggris ke Jakarta / Indonesia. Dimana sepakbola menjadi motor utama saat weekend. Masih di hina dengan perkataan ‘Malam Minggu dirumah ?’, anda orang Indonesia jangan bilang ‘ada EPL kok’ itu tidak menyelesaikan masalah, kita JAUH dari Inggris, jadi jangan meng-inggris kan keadaan kita dengan disana. Disana Sepakbola adalah hiburan utama bukan sinetron atau mall. Tanyakan kepada subway di London saat EPL bergulir 17 agustus lalu. Apa yang terjadi ? Chants everywhere, goosebumps dan excitement.

Bring your girl, your mom your dad into football games !

Saya bukan JongosBola karena jujur saya tidak mau memberi pendapat sotoy soal sepakbola apalagi soal atmosfir sepakbola di inggis karena saya membaca buku, nonton video youtube atau saya menyimpulkan lewat film Green Street Hooligans. Saya tidak mau menggunakan kata ‘glory hunter’ karena memang sampai fans Wigan, Fulham atau Middlesbrough-pun masih bisa disebut glory hunter dengan perspektif berbeda di setiap sudut pandangnya, jujur soal atmosfir jangan membahas didepan muka saya karena saya merasakan apa yang disebut atmosfir opening di liga terbesar di dunia. Jika tidak ada glory hunter maha tidak mungkin 70rb kursi di Old Trafford atau bahkan 25rb kursi di Craven Cottage akan penuh jika ada match.

Subway, Bar menjadi saksi bisu para penggila sepakbola, bukan saksi bahkan Bar menjadi aktor utama para Hooligans menghabiskan waktu weekend. 1 gelas 2 gelas 3 gelas 4 gelas berapapun mereka tegang disana sambil berterika memaki dan berteriak histeris jika gol. Sekelemparan batu dr Holloway Road saya merasakan kalau Bir menjadi Kacang Kulit-nya Inggris jika di samakan dengan tradisi nonton bola di Indonesia. Di sini Nobar makan kacang, bukan Minum Bir. Mix Max saja anda Mabuk gimana Calsberg.

Atmosfir ? saya pernah membaca sebuah tweet dr akun twitter yang ngakunya total banget soal bola, dan saya mau memberi kritikan kalau, kata siapa ‘fans di stadion terus chanting dr awal sampai habis’ ? kata atmosfir anda di GBK ? jika iya maka yah banyak belajar deh. Fans West Ham ? Swansea ? WBA ? Chelsea ? Arsenal ? saya berani bertaruh anda tidak akan mampu 90 menit chant di lapangan, yang anda dengar di layar kaca adalah omelan dan umpatan setiap pemain melakukan kesalahan dan cheers setiap tim berhasil membangun attack yang sedap dipadang. Thats not chants itu Cuma gemuruh lapangan,min. Chants 90 menit ? Fans club sepertinya butuh Alkitab Chants. Dan soal membawa botol minum ke lapangan ? DI SANA KITA BEBAS MEMBAWA APAPUN. Saya membewa botol minum, sekantong burger dan cola seperti piknik, namun waktu saya emosi toh itu tidak melayang kepangan hal tersebut juga dialami 70rb penonton lainnya. Cuma disini kita norak.

Fans Militan ? ah usaha apa yang anda lakukan untuk tim tercinta memang kl anda bukan seasonal ticket holder.

Jujur, Cuma Fans indonesia yang bisa membuat chants baru yang pemain liga inggris tidak pernah dengar.

Disana suasananya sangat mencekam saat opening EPL, semua subway disiapkan, jalur khusus untuk match day dan jam subway ditambah saat bubaran match. Chanting dimulai saat anda masuk ke subway dan menuju stadion tujuan. Tidak ada namanya takut kepada lawan jika berpakanain bersebrangan. Serasa kota sangat siap menyambut EPL tapi mungkin London belum siap melihat kejutan awal minggu EPL. Karena setelah pertandingan selesai Bar siap menjadi penampung aspirasi para penggila bola untuk mengeluarkan uneg uneg dan ekspresi kebahagiann saja. 2 gelas untuk di kalah, dan minum sampai teler untuk yang menang. Cheers, Mate !

Kita masih terlalu ‘latah’ dengan budaya disana. Toh ingat jika anda belum mengeluarkan Poundsterling untuk menonton maka anda masih Fans layar kaca. Layar kaca yah sudah sampai layar kaca, tapi sekarang ada jenis fans layar twitter. Bekoar di twitter tapi fakta 0. Film, buku belum membuat kita mengerti apa arti sepakbola di inggris sampai ada merasakannya. Saya sendiri saat menulis ini masih merasakan sesuatu yang tidak bisa tergambarkan.

Bro ? disini disebut SKSD, tidak ayal anda bisa menerima jotosan mentah saat seenaknya memanggil orang dengan panggilan ‘bro’. Namun, Mate ? whoop kita semua sedarah saat duduk di bangku yang sama. ¼ sisanya adalah lawan adu bacot kita di lapangan atau disubway, namun hasil dilapangan akan membuktikan siapa ‘berkoar’ lebih besar. Mereka bisa memeluk kita, saling peluk tanpa kenal untuk menunjukan antusiasme saat goal tercipta. Disana makian adalah kata kata keren seperti ‘fuck, ‘shit’, ‘cunt’, ‘wanker’. Lalu saya ? Cuma bisa bilang ‘woi bangst lu wasit anjing’. Ngak keren.

Pembelajaran ? sebutan Glory Hunter disematkan pendukung Man Utd ke Man City, dan Birmingham ke Chelsea, padahal aslinya mereka adalah glory hunter sejati dengan mencari kebangaan dengan pemikiran bisa dibilang ‘pendukung hipster’ atau ‘pedukung setia’. Mau tes kesetiaan, datang ke Wales dan coba tanyakan kenapa dukung Cardiff City. Jawabannya ‘itu mengalir di darah’. Tidak ada fans murni sepakbola.

Saya bertemu dengan Fans Arsenal (60thn) dan Aston Villa (80thn) di subway, saya duduk ditengah tengahnya mengenakan jersey Arsenal 2013/2013 Away dgn nama Podolski. Pendukung AVFC berkata ‘Podolski is a great player, its wrong to play Santi instead Lukas’, dan saya membalas dengan senyuman, lalu sang Gooners sebelah saya membalas ‘Benteke is an amazing force, he’s gonna learn much lesson from AVFC’. Thats what we call Victory Through Harmony.

Bukan saatnya kita mencaci satu sama lain dengan menuding gloryhunter, berlagak paling tau soal EPL atau nge-tweet dengan bahasa british seakan kita peduli dengan sepakbola disana, kita peduli apakah mereka peduli ?

Saat saya bertemu dengan Gooners lain di Stadium dan menanyakan dari mana asal saya, saya jawab, dan jawabannya ‘where the hell is that ?’

Merasa menjadi fanbase terbesar ? think about it more then twice 🙂

Its not about a jersey you wear it or team you love, its about the art of football.

Here’s My Man, Javale McGeeeeeeeeeeeeee !

hqdefault

‘Late Cover by Andrew Bogut from the Pick And Roll, nice pass by Andre Iguodala, and My Boy ! Javale McGee just put The 1st NBA Playoffs 2013 Facial Dunk !’

* and the crowd was electrify*

My Boy, Javale McGee !

Kalau anda suka mendengar kata kata itu maka anda ialah pendukung atau penikmat setia NBA on TNT yang dibawakan Ernie Johnson, Charles Barkley, Kenny Smith dan Shaquille O’Neal, karena memang kata kata itu ialah Catchphrases dari O’Neal di salah satu Acara terkonyol di NBA yaitu ‘Shaqtin A Fool’ .

Kenapa ‘My, Boy Javale McGee’ ?

Karena McGee ialah langanan top list disana. Goal tending tidak perlu, mengejar Triple-Double dengan bodoh, Agresif menjurus ke bodoh, Ekspresif namun melakukan hal bodoh, Kalah post-up dengan Isaiah Thomas dr Kings, Gaya Mengaduk Milkshake dan cara mencium jarinya yang Khas saat melakukan 3pt pertama dalam karir-nya. He’s a totally freakin funny athlete !

‘We seen this, we seen that, but I don’t know we seen a jump shoot by Javale McGee. There’s a drink, mix it up, and finger looking good’ – Commentator on his 1st 3pt FG Made.

Is Javale McGee The Most Unintentionally Funny/Stupid Player in the League Today?

Yeah, Probably ? He’s Funny but he’s also stupid (maybe). Semua hal unik di lakukan, Masuk top 10 Plays ? Sering. Masuk Shaqtin A Fool ? Lebih sering lagi. Blocks ? Ngak pernah Javale melakukan Block dengan santai, tanyakan ke Wes Matthews dan Beberapa pemain lain. Gaya Khas McGee akan keluar. Setelah melakukan Block, maka dia akan berlari mengejar bola dan melakukan selebrasi seolah olah menandatangani bola tsb dan atau melakukan gerakan ‘Hormat Grak!’ ke Penonton. He’s Funny To Watch, huh ?

Slam dunk 3 bola dan masuk ke Guiness World Record ? Javale yang bisa melakukannya.

“ Some people think I’m dumb, but I feel like things I say, especially on Twitter, are done purposely, because I’m bored. I don’t see the point of Twitter, so I write a lot of stuff to mess with people. But because I used to do dumb things on the court, people think I’m dumb in regular life. But once people meet me, they feel dumb themselves.. “ – Javale McGee.

Selain memang McGee mempunyai keunikan dalam cara dia berfikir, disis lain McGee mempunyai talenta yang memang bisa dijadikan salah satu Center terbaik di NBA seandainya, sekali lagi seandainya jika dia tau bagaimana cara memaksimalkan bakatnya.

1st Playoffs App Javale terjadi tahun lalu, saat Denver mem-force La Lakers untuk 1st Round Western Conference Playoffs. Javale berhasil melakukan rata rata 14ppg, 12rpg dan 2,7 bpg. Catatan yang sangat gemilang bagi seorang Center yang awalnya hanya menjadi bulan bulanan acara Shaqtin A Fool setiap minggunya.

Jujur, McGee berhasil membuat Pau dan Andrew (Musim Lalu) seperti didominasi oleh seorang Hakeem Olajuwoon, memang berlebihan namun setidaknya itu adalah refleksi apa yang Javale hasilkan, meski pada akhirnya juga Denver menyerah dari Lakers yang saat itu hanya sampai Semi Finals dan di kalahkan 4-1 oleh Oklahoma City Thunder. Opps, i dont want talk about LA Lakers Anymore.

Untuk Javale musim 2013 ? ah hes to good tocoming from the bench. Lihatlah Kosta Koufos, dan Timofey Mozgov ? Ap yang mereka bisa lakukan ? Slam Dunk ? duh, untuk meng entertanin para crowd saja mereka tidak bisa seatraktif Javale, apalagi seseru Birdman, oh mungkin McGee adalah titisan Chris ‘The Birdman’ Andersen yang musim ini menjadi salah satu pick up terbaik oleh Miami Heat.

Apa yang membuat JaVale menjadi pemain special ? Anak dari Legenda WNBA Pamella McGee, Slam Dunk 3 Bola, Buzzer Beater 3pt lawan Cllipers, Selebarasi seru dan menyenangkan untuk dilihat, namun selain itu jika Tuhan menambahkan IQ Javale sekitar 30 Point maka JaVale menjadi salah satu Center terbaik NBA yang pernah ada.

Lupakan Hakeem Ollajuwoon, Shawn Kemp dan Dikembe Mutombo. Block ? Footwork ? Slam Dunk ? Poster Dunk ? Alley Oop ? Ah itu hanya peer kecil, tapi itu semua kembali ke

Seandainya……….

 

JaVale McGee

  • He was selected 18th overall by the Washington Wizards in the 2008 NBA Draft.
  • McGee is the first son of a WNBA player to ever play in the NBA.
  • McGee has the largest documented armspan of any current NBA player at 7 ft 6.5 in (2.30 m).
  • He has been featured regularly on Inside the NBA’s basketball blooper feature “Shaqtin’ a Fool”.
  • McGee has expressed displeasure at his frequent appearance on the segment.
  • In 2013, it was announced that McGee would be starring in his own reality television show, Millionaire Mama’s Boy, with his mother.

 

HOW GREAT JAVALE LIFE 😀

Saya menulis ini setelah menonton Denver vs Golden State Warriors, namun terlalu ngaret sehingga baru bisa posting sekarang !

javale-bogut

All Hail JaVale McGee

Joshua Gunadhi 2013

Why always me, LeBron ?

Halo, NBA Lovers. Kembali dengan saya Joshua Gunadhi

Penulis lepas, pencinta Basket dan pengagum LeBron James dan Javale McGee. Karena menyukai Dwight Howard itu terlalu mainstream. Saya meyukai Boston Celtics (2005-2010), sisanya saya menyukai Miami Heat dan Devner Nuggets, khusus untuk Nuggets saya suka semenjak (2005-Present) karena Kroenke Family adalah Pemilik Denver dan Arsenal, ya saja Gooners.

Adakah kalian yang merindukan tulisan saya disini ? jika ada, saya rindu juga dengan Hint di blog saya. Jujur saya sedang tidak dalam masa produktif dalam menulis akhir akhir ini, karena banyak kerjaan dan semua karena saya sedang terkagum kagum dengan Streak Miami dan sibuk menghina Lakers.

Okey, cukup basa basinya.

Judul diatas bukan dalam artian saya ingin menjiplak tulisan di kaos Mario Balotelli yang sangat terkenal itu. Tapi ini lebih seperti mempertanyakan diri sendiri ke rival anda bahwa ‘kenapa harus saya terus yang merasakannya, LeBron?’

Saya memilih untuk membahas ini karena sebuah ‘ketidakadilan’ terjadi di pemilihan MVP musim ini, hampis semua, I mean almost 90++% para jurnalis di sana memilih LeBron sebagai MVP. Loh kemana yang lainnya ? Apakah Durant ? Bryant dan ehemmmmm CARMELO ? tidak ada tempat disana ?

Dan, adalah sebuah tweet yang saya tweet ke salah satu akun favorit saya dalam membahas soal basket yaitu @mainbasket.

@joshgund

Carmelo Anthony, always be LeBron James Shadow. since High School 🙂 @mainbasket

 Dan ini balasan dr Admin @mainbasket.

@mainbasket

Kasihan yaa :’) RT @joshgund: Carmelo Anthony, always be LeBron James Shadow. since High School 🙂

 Sebenarnya saya hanya ingin melecut pemikiran para NBA Lovers yang memfollow mainbasket dengan tweet tersebut, ternyata ada tweet yang saya terima tadi pagi yang mempertanyakan soal maksud dan makna dr tweet saya dengan admin mainbasket itu. Btw sepertinya saya dengan admin mainbasket punya kemiripan dalam memandang basket dr sisi yang sama (mungkin, narsis dikit gapapa).

Hari ini dibuka dengan Kekalahan Heat dari Bulls, ya apakah ini pertanda ? ah tidak mungkin, LeBron masih terlarut dalam segala jenis pesta setelah MVP dia terima dengan tidak mengalahkan siapaun. Maaf bukan maksud mengecilkan siapapun tetapi memang seperti itu keadaannya.

Sebenarnya lebih menarik membahas Sang Scoring Champ yang sebenarnya layak untuk mendapatkan gelas MVP setelah berhasil membuat sebuah dinasti baru di Madison Square Garden. Namun apa mau dikata memang ada takdir yang menyatakan kalau seseorang hanya bisa menjadi bayang bayang seseorang saja. Mungkin itu kasus yang dialami Anthony dan dia mungkin sudah menyadarinya.

Pada musim panas tahun 2001, LeBron James kembali ke rumah setelah seminggu di Colorado Springs, Colorado, di mana ia menjadi pemain termuda yang mengambil bagian dalam USA Basketball development camp. Dan disana James bersama pemain lain membicarakan Dominasi Anthony yang memang 1 tahun lebih tua dari mereka.

“It felt like a Magic Johnson versus Larry Bird moment because LeBron was the best junior in the country and Carmelo was the best senior,” kata Tim Rogers yang meliput pertandingan antara Carmelo vs LeBron saat Oak Hill vs St. Vincent – St. Mary High School yang menjadi pertandingan terbesar High School saat itu

“We always have brought out the best in each other,” kata  Anthony ketika ditanya soal persaingan mereka berdua di tahun 2012. “It started with that night because it was something we’d looked forward to for months and it turned into a great experience.”

“I went through a lot of battles in high school,”kata James. “We both had speed, power and the ability to handle and shoot. He was one of the [few] guys that I came close to.”

And Carmelo always came Close to be James.

large_baldizon_0014_143527687_10

Kenapa ?

  • Oak Hill against St. Vincent – St. Mary High School of Akron, Ohio, dimana dia akan menghadapi High School phenom LeBron James.James who scored 36 points, while Anthony scored 34 points and 11 rebounds to lead Oak Hill to a 72–66 win.

memang Oak Hill menang namun, who steal the spotlight ?

tumblr_ls3tjqvG4w1qzto45o1_500

  • Syracuse head coach Jim Boeheim described Anthony as “[…] by far, the best player in college basketball. It wasn’t even close. Nobody was even close to him last year in college basketball. That’s the bottom line”

Ya mungkin itu adalah pendapat yang muncul karena memang Anthony 1 tahun lebih tua dr James dan James tidak masuk ke College Basketball, dan lebih mengambil peruntungan langsung ke NBA. Seandainya mereka seumuran……

  • Seandainya, Carmelo tidak di transfer dari Baltimore ke Oak Hill maka tidak ada persaingan antara Carmelo LeBron yang terus menerus dibahas media.
  •  Anthony played at the USA Basketball Youth Development Festival where he helped the East Team win the silver medal. He tied LeBron James for the tournament scoring lead at 24 points per game and shot 66 percent from the field. it was there that Anthony and James struck up a friendship.

Apakah Anthony Menyesal telah ‘berteman dengan James’

  • 3rd Pick of NBA Draft 2003

nba_g_melo_lebron2_600

Anthony punya sekali kapasitas untuk menjadi 1st pick, tanpa menghitung Darko Milicic, tetapi Anthony lebih layak menjadi 2nd Pick jika seandainya kita tau masa depan Darko Namun, Carmelo harus lagi lagi lagi mengalah dengan High School Phenom LeBron James.

  •  On December 4, 2004, versus the Miami Heat, Anthony became the third-youngest player in NBA history to reach 2,000 career points.Only JAMES and Bryant were younger when they reached that plateau.
  •  Anthony Posisi ke 2 setelah LeBron di rating Rookie Of The Year 2004
  •  Anthony for MVP ? Not In My Watch, Carmelo 🙂

Itu adalah 8 Alasan mengapa Anthony selalu bisa dibilang menjadi bayang bayang LeBron James. Banyak sekali kejadian lain seperti disaat Anthony mendulang 30+ points saat knicks menghadapi Heat, LeBron yang hanya 26points berhasil membawa Heat menang dengan rahian hamper triple double di game itu. Apakah itu Fair ? Tidak. Namun Anthony sudah pasrah.

Bisa dibilang Chants public MSG yang selalu berteriak MVP..MVP…MVP… hanya menjadi sebuah dengungan kecil ditelinga LeBron, yang nyatanya secara anonymous  semua pihak memilih LeBron menjadi MVP untuk ke 4 kalinya ? Carmelo ? Scoring Champs adalah gelar pelipur lara Carmelo yang mungkin saja adalah sesuatu yang miss untuk Lebron pantau.

Sepertinya memang ‘The Truth Hurts’.

“I kept telling all my friends how good this Carmelo Anthony guy was,”

said James, who will see Anthony again Thursday night when the Heat host the Knicks a few months ago.

“Has it been 10 years?”

James said.

“Wow.” 

lbj-bronVSmelo-cat

Carmelo Anthony – Lebron James

(2001-Present)

A Breakup Letter From My Chemical Romance

By Allan Kozinn

From New York Times

Source : http://artsbeat.blogs.nytimes.com/2013/03/25/a-breakup-letter-from-my-chemical-romance/

tumblr_mk45irQ7vi1qddhiso1_500

My Chemical Romance — sebuah band yang dikenal for its dense, intensely strained instrumental textures, darkly poetic if often mysterious lyrics and elaborately theatrical performance style — mengumumkan perpisahan pada hari Jumat malam setelah 12 tahun dan menghasilkan empat album studio (terutama “The Black Parade”) yang sangat meledak dan 2 Disc Special Edition, Concert DVD dan rekaman EPs.

Alasan tiba-tiba, tak terduga, bahkan setelah 2.200-kata esai, diposting di TwitLonger oleh Gerard Way, sang frontman dan (yang digosipkan) rupanya sebagai penghasut perpecahan, namun belum ada bukti otentik. Tapi keputusan muncul sebagai hasil dari perubahan dalam perasaan Gerard soal Band yang menampilkan penampilan yang kurang ada perbedaan, kreatif atau sebaliknya, antara anggota band.

Mr. Way made a point of saying what the reasons were not.

“I can assure you,” he wrote, “there was no divorce, argument, failure, accident, villain, or knife in the back that caused this, again this was no one’s fault, and it had been quietly in the works, whether we knew it or not, long before any sensationalism, scandal, or rumor.”

Instead, he attributes the breakup to an understanding the group had when it was formed in 2001 – a “fail-safe” or “doomsday device,” as he called it, which would detonate “should certain events occur or cease occurring.”

Those events appear to be a realization, which came to Mr. Way during a performance in Asbury Park, N.J., on May 19, 2012, that it was simply time to stop. After experiencing what he described as “a strange anxiety jetting through me that I can only imagine is the sixth sense one feels before their last moments alive,” he went onstage and found himself, for what he said was the first time, detached from the performance – more taken with how blue and vast the ocean looked than with the large audience.

“I perform, semi-automatically, and something is wrong,” he wrote. “I am acting. I never act onstage, even when it appears that I am, even when I’m hamming it up or delivering a soliloquy. Suddenly, I have become highly self-aware, almost as if waking from a dream. I began to move faster, more frantic, reckless – trying to shake it off – but all it began to create was silence. The amps, the cheers, all began to fade.

“All that what left was the voice inside, and I could hear it clearly. It didn’t have to yell — it whispered, and said to me briefly, plainly, and kindly – what it had to say.

“What it said was between me and the voice.”

 So Long and Goodnight.

My Chemical Romance

2001-2013

Para Pencari Internet

Joshua Gunadhi

Penulisan Feature (C1)

11140110222

747340941

Sebuah rumah, tidak besar tidak kecil dihuni oleh beberapa anak muda dan 2 orang pekerja professional. Rumah ini lebih dari tempat hanya untuk tidur malam tetapi menjadi saksi bisu segala bentuk masalah yang mereka hadapi di kamar masing masing. Ada yang bertembok gypsum ada yang bertembok solid. Segala jenis kultur budaya dan bahasa ada dirumah ini, namun satu yang pasti kebutuhan akan Internet menjadi hal paling penting disini, zaman ini.

Hujan besar, Petir membahana tiba tiba pintu bergetar dan suara gubrakkkkk…. suara pintu dibanting. Gemericing kunci berbunyi, langkah besar terdengan kemudian mengetok kamar.

Tok tok tok…..

‘josh,itu kenapa modem ditutupin kain keset?’

‘iyah kan ujan takutnya bocor terus kena ke modemnya, rusak takutnya’

‘oh yaudah’

Pintu kembali dibanting.

Perkenalkan, namanya Jonggi Pratama Panjaitan. Panggilannya Jonggi. Tinggi 170 dengan lebar badan hamper 1 meter mungkin. Beratnya mungkin hampir 150kg. Bagai raksasa di cerita Jack and The Long Beans, namun Jonggi ramah dan suka mengajak temannya makan bersama, suka nebeng saya ke kampus, meski saya selalu mencari alasan untuk menolaknya karena bobotnya yang berat. Dan Jonggi selalu member signal saat internet mati dengan ciri khasnya.

“Aaaaaaaaa internet mati lagi ! Josh, telefon First Media !” teriak Jonggi dari kamar sebelah.

Saya Joshua Gunadhi. Paling muda di tempat ini. Berumur 20 tahun pada Juli 2013. Saya menjadi operator untuk masalah Internet, Wifi dan Kabel Parabola di rumah ini. Saya juga terkadang menjadi penghuni akhir minggu, karena kuliah sabtu menjadi kewajiban saya. Selain itu saya suka sekali melaporkan kepada sang empunya rumah kalau terjadi masalah. Dulu ada juga Joshua lainnya, lebih tepatnya Joshua Dwi dia adalah senior saya dalam hal menjadi operator internet dan parabola di rumah ini. Karena alam memanggil maka kewajibannya jatuh ke tangan saya.

Suara motor terdengar dari luar rumah, pintu kembali dibanting, tapak kaki terdengar keras, lalu suara gemerincing kunci terdengar dan suara pergeseran engsel pintu juga terdengar. Ngeeeekkkk…..gubrak…. disusul dengan dibantingnya pintu.

Tok tok tok tok…

‘nus, besok bayar uang internet yah !’

‘oke’ tutup Stefanus dengan nada datar dan seolah tidak perduli.

Hanya sepatah kata yang diucapkannya kembali.

Perkenalkan, Stefanus Adi, panggilannya Nus. Mahasiswa Semester 4 di STMIK Jibes yang berada di luar Gading Serpong, yang segera akan pindah ke dekat Summarecon Mal Serpong. Anaknya diam, jarang berbicara, dan agak introvert, terkadang malah kurang bergaul dengan teman rumah satu sama lainnya. Makan, makan sendiri. Nonton, nonton sendiri. Pacaran, pacaran sendiri via telefon di belakang rumah.

Setiap hari kita bersama menjadi penghuni sebuah rumah di Gading Serpong. Kebutuhan akan listrik menjadi terutama karena listrik menjadi pusat segala kebutuhan kita. Internet adalah salah satunya. Kebutuhan akan internet menjadi kebutuhan pokok melebihi makanan, karena internet telah merajai segala bentuk barang elektronik. Komputer tidak akan berguna jika tidak ada koneksi internet. Internet sendiri menjadi kebutuhan tidak terbantahkan di era sekarang dimana segala sesuatu menggunakan internet.

Adi Wibowo, seorang professional yang bekerja untuk Sekolah Pahoa. Besar dan lama di Bandung, berasal dari Nusa Tenggara Barat. Jangan biarkan daerah kelahirannya membuat pemikiran anda kalau dia seram atau kekar, anda salah besar. Adi berperawakan sedang, berkulit sawo matang dan sedikit flamboyan dalam perperilaku dan berkata kata. Kebutuhannya jelas ialah tempat perlindungan dari hujan dan dingin, namun saat saya memberi pilihan ke dia antara televise, AC, dan internet, dia menjawab bahwa yang penting ialah internet. Ketika ditanya dia menjawab

‘memang internet udah jadi kebutuhan, Josh. Sulit kalau tidak ada internet. Tidak Cuma cape cari signal untuk modem tapi gadget lainnya sulit berfungsi’.Kata Mas Adi

Kita lihat bukan bagaimana Internet menjadi kebutuhan pokok setiap orang daripada alat pendingin ruangan dan mungkin makan malam. Awalnya, Kak Adi rela untuk keluar rumah malam malam untuk mencari signal di gadgetnya yang memang saat dikamar tidak mendapat kekuatan signal yang cukup kuat untuk melakukan pekerjaannya yang kebetulan membutuhkan internet.

Sebenarnya pada awalnya kebutuhan akan internet tidak begitu menonjol atau begitu penting, namun dengan semakin majunya zaman dan semakin tinggi kebutuhan kita untuk melihat dunia luar, maka internet menjadi pokok kebutuhan kita. Tanyakan kepada 10 anak muda di Jakarta, mereka panik atau tidak saat pulang kerumah mendapat kabar bahwa internet mati. Otomatis mereka panik dan bisa menyuruh orang tua untuk mengurusinya.

Yang membedakan kita para penghuni rumah ini ialah, saat internet mati semua akan mengetuk pintu kamar saya dan menanyakan hal yang sama.

‘Josh, internet kenapa ? kalau mati tolong hubungi First Media yah, Thanks” ditutup dengan senyuman penuh arti dan terkadang raut muka emosi dan kesal karena harus mengerjakan pekerjaan yang menggunakan internet.

‘Josh, makan yuk udah jam setengah 6’ merupakan dialog langka di rumah ini, lebih sering terjadi dialog “Josh, internet nyambung ngak ? kok gue engak yah ? duh, gimana ini”.

 

Who Dunk it better ? DeAndre or Harrison ?

deandre_jordan_vs_harrison_barnes

DeAndre Jordan, not Michael Jordan. Harrison Barnes not Harrison Ford. DeAndre ialah Los Angeles Clippers Center, 211cm dan 120kg berhasil membaptis mati seorang Brandon Knight, Point Guard Detroit Pistons, 191cm dan 89kg. disisi lain kota Los Angeles, kita tarik beberapa bulan lalu kita melihat Harrison Barnes Rookie Golden State Warriors berposisi Small Forward, 203cm 95kg berhasil memposter si montok Nicola Pekovic yang sejatinya seorang Center Minnesota Tomberwolves yang berpostur 211cm dan 131,5kg. siapa yang melakukan Posterize Dunk terbaik kali ini ? tergantung.

Kalau dilihat dari sisi mengecilkan musuh atau menghancurkan secara fisik, DeAndre berhasil membunuh Knight kali itu. Minggu malam bukanlah waktu yang ingin diingat Brandon Knight, setelah harus dipermalukan di All Star Weekend oleh Kyrie Irving (sudah tau kan diapakan, terlalu sadis untuk diceritakan ulang terus menerus), Knights masih harus menerima pil pahit atau ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Dan terimakasih untuk DeAndre atas kesengsaraan mental dan fisik yang diberikan ke Knights. Fisik bisa sembuh, tapi jika Mental ? itu urusan lain.

Sejatinya Posterized Dunk ialah…..menurut Wikipedia

Posterized’ is North American slang derived from an action in the game of basketball, in which the offensive player “dunks” (see slam dunk) over a defending player in a play that is spectacular and athletic enough to warrant reproduction in a printed poster. The term is also derisive in that when a defending player is ‘posterized’ — he or she is considered to have been humbled, shamed, and exposed as an inferior athlete.

Kalau di Google Translate-kan menjadi…..

Posterized ‘adalah bahasa slang Amerika Utara berasal dari suatu tindakan dalam permainan basket, di mana pemain ofensif “dunks” diatas pemain bertahan dalam sebuah drama yang spektakuler dan atletis cukup untuk menjamin reproduksi dalam poster dicetak. istilah ini juga mengejek dalam bahwa ketika seorang pemain membela adalah ‘posterized’ -. ia dianggap telah merendahkan, malu, dan terungkap sebagai atlet rendah.

Kalau dibilang diatas bahwa posterized ialah drama spaktakuler, maka disini Knights hanya menjadi kacung dalam sebuah drama besar pertandingan. Seperti kaum tertindas dan pastinya Poster yang akan dicetak dr lensa para fotografer lebih menyakitkan daripada Posterized Slam Dunk itu sendiri. Truth hurts man.

Namun jika dilihat dari sisi lainnya, lebih tepatnya sisi malu-nya, shame point, Nikola Peckovic menyadari hal itu. Harisson jauh lebih kecil dari Nicola. Tetapi mengapa dan mengapa Nicola di tempat yang salah dan wantu yang salah. Memang komentator tidak seheboh di Staples Center, namun semua terlihat dari ekspresi Barnes yang hanya diam dan menghadap ke Nicola setelah Slam Dunk itu terjadi. Lebih menyakitkan lewat tatapan pula bukan ? dan mau tau seberapa kerennya Dunk Harrison ?

Kalau kita bandingkan, DeAndre melakukan setelah menerima Lob Pass dr CP3, yang dimana DeAndre tau kalau untuk me-Slam Dunk Lob Pass ialah dengan Lompat lebih dahulu sepersekian detik, which is sangat berpengaruh, disisi itu membuat DeAndre ungulu beberapa step dari Knight yang notabennya lebih kecil, dan telat lompat, hasilnya KABOOOM ! namun saya bingung, Knight tau itu DeAndre jauh lebih besar kuat dan sangar dari dia, kenapa musti ambil resiko lompat yang dia tau dia pasti kalah ? yah mungkin kerja keras membawa hasil yang tidak mengenakan.

Namun, jika kita perhatikan Dunk Harrison ke Nicola itu jauh lebih spektakuler. Dilihat, dunk dimulai dari cutting Harrison ke key hall, David Lee memberI Bounce PAss indah daN, Harrison takes flight bagaikan roket siap meluncur (itu dilakukan dalam tahap sebelum lompat), dan saat lompat Nicola ikut lompat di saat yang sama, namun sayang seribu sayang, your arms is too short to boxing with Harrison, Nicola. Dan kita tau hasilnya Poster Dunk. Mungkin saat Nicola melihat Harrison menaruh elbow-nya di wajah Nicola, Nicola hanya bisa berkata ‘oh, shit. I got posterized’. Setelah Dunk kita bisa lihat sensasi bench GSW, dan tatapan Harisson ke Nicola.

Kena Deh………

Is not fair, saat 211cm menghajar 191cm, tapi disaat 203cm menghajar 211cm, that what im talking about. Kita tidak akan mengembar gembor saat Shawn Kemp memposter Kevin Johnson, namun jika Kevin Johnson memposter Hakeem Olajuwoon baru itu special.

 

Buat Brandon Knight dan Nicola Pekovic, I got 2 words for ya…….suck it !

btw this is Shawn Kemp Greatest Art of Posterized.

What Would Lakers Do ?

130110172044-lakers-roundtable-single-image-cut

Kalau membicarakan soal kekalahan Manchester United dari Real Madrid memang tidak akan ada habisnya.  Disaat kita mengagungkan si Merah Kotak Kotak namun nyatanya harus dihentikan oleh karya terbaik mereka, yaitu Cristiano Ronaldo. Namun disamping United kalah dan tidak mampu mencetak gol (ya karena 1 gol United diberikan oleh Sergio Ramos) ada topic perbincangan yang lebih Hot dari ini dan segala ‘hoki’ Real Madrid. Dan kembali ini juga menurut saya.

Berlari jauh ratusan Kilometer dari ranah Brittania kita akan mendekat ke Amerika Serikat bertemu Los Angeles, dan selamat berbicara, mencaci, menghina, dan mengerutkan dahi kita kepada Los Angeles Lakers, mungkin lebih layak kita sebut The MIGHTY Los Angeles Lakers. Sebenarnya bukan apa yang harus dilakukan Lakers untuk lolos Playoffs yang sebenarnya Lakers sendiri sudah tau yaitu “menang sebanyak banyaknya dan berharap Houston terpeleset di sisa regular season ini”, tapi sebenarnya APA YANG DIBUTUHKAN LAKERS SEBENARNYA ? Kenapa musti Capslock ? ya, karena hal ini adalah hal yang memang tidak diperhatikan para pengemar dan peneliti basket.

Kebutuhan. Kita butuh pangan sandang papan. Lakers butuh ? Phil Jackson, Derek Fisher dan Lamar Odom. Kenapa ? mereka sudah punya Dwight, Mike D’Antoni dan Steve Nash. Saya memang sudah pensiun Basket 2 tahun lalu, namun tidak mengurani visi saya menilai permainan pemain NBA. Saya tidak sebaik Steve Nash namun saya tau apa yang terbaik untuk Lakers. 1 hal yang musti disadari bahwa ini adalah tim Kobe.

Lakers tidak butuh system, karena Lord Zen hanya memutuskan siapa bermain dan menerapkan sedikit peraturan yang nyatanya dilapangan Kobe akan berkreasi sendiri menurut kepintarannya. Lakers begitu jumawa saat Kobe dan Shaq bermain bersama. Karena lainnya hanya pelengkap tampa meremehkan Robert Horry (yang memang dewanya buzzer beater),dan Rick Fox. Begitupula dengan pada saat Gasol datang ke Lakers, hal yang sangat nyata ialah 2 gelar NBA didapat Lakers. ‘System in only for overall player, great player don’t need a system, he make the system’ kata Kenny ‘The Jet’ Smith soal kegagalan Lakers.

Di system ini Lakers belum bisa menerapkan permainan the big three atau the big four. Dari dahulu kala Lakers adalah tim yang dikuasai Dynamic Duo. Magic – Kareem, Kobe – Shaq, dan Kobe – Gasol. Nmun sekarang ironinya ialah Kobe harus berbagi dengan Nash, Gasol dan Howard. Kembali ke atas, Fisher dibutuhkan karena superior defence dan mempunyai iq diatas rata rata, Fisher bukanlah Nash tapi dia lebih mirip Brian Shaw. (Maaf jika anda pengemar basket asal asalan maka anda tidak mengenal dia). Fisher sangat mengerti apa kemauan pelatih dilapangan dan bagaimana menjadi pelatih dilapangan bagi rekannya. Meski tidak memegang bola, dampak Fisher sangat terasa saat defence dan mengatur serangan. Tidak percaya ? tanyakan ke Durant, Westbrook dan Ibaka. Salah satu kunci mereka ke The Finals ialah Fisher. Scoot Brooks mungkin menyadari itu dan me-resign kembali Fisher. Nash dan Blake bukanlah tandem Kobe, kenapa ? sejak kapan Kobe like to pass the ball ?

Lamar Odom ? jangan hanya ingat Khloe Kardashians yang sangat montok itu. Tetapi ingatlah bahwa Trade oleh Miami tidak selalu buruk. Membuang Shaq dan mendapat Odom yang lebih serbabisa. 3 posisi dikuasai Odom, dengan Mid-Range Jumper yang baik dan Rebound, Odom salah satu Fantasy Player favorit NBA Fantasy Manager. Salah satu jaminan mutu dari Bench. Kalau kita bandingkan sekarang siapa yang bisa come up big from the bench ? Earl Clark ? mungkin bisa namun dengan hilangnya Jordan Hill dan Pau Gasol yang cedera praktis nihil. Siapa ? Devin Ebanks ? atau si Cheerleader Robert Sacre? Tidak ada yang mampu menghasilkan 10,0 ppg dari bench Lakers. Setidaknya Odom ialah Sixth Man Of The Years saat Lakers juara, 15.0 ppg dan 7.0 rpg dari bench bukanlah catatan buruk bagi seorang pemain yang sekarang sedang menemukan form-nya yang sempat hilang di Dallas karena kebodohan manajemen Lakers.

Ah sudahlah, Pau tidak akan di Trade jika Kobe masih di Lakers, isn’t it sweet ? more romantic then twilight saga. Jadi kalau harapan perubahan yah berharap kalau D’Antoni di tendang dan Howard dikembalikan ke Orlando. Karena saya jamin jika Pau dan Bryant kembali ke form mereka 3 musim lalu, maka cita cita Bryant melewati Jordan akan sangat tercapai.

Sekali lagi Thanks For The Memories untuk Lamar dan Derek.

nba_a_kobe4_576

Ooppss, saya lupa soal Phil Jackson.

Mungkin Lakers sangat membutuhkan asap mistis Phil Jackson di Locker Room Lakers, dan treatment Yoga saat latihan, karena lebih baik menenagkan jiwa yang tidak stabil untuk kebutuhan bertanding daripada menenagkan amarah Jack Nicholson dan ribuan pendukung Lakers yang akan melihat Lakers tidak lolos Playoffs musim ini.

Kenapa saya tidak membahas Dwight Howard, Steve Nash dan Mike D’Antoni ? sudah banyak artikel yang saya buat soal mereka. Anda bisa mendapatkannya di Ultimagz edisi terbaru dan blog saya. Intinya pasangan yang sudah menikah punya 3 anak saja bisa bercerai karena alasan ‘kita tidak cocok, buat apa di usahakan nanti akan menyusahkan keluarga’ bisa bercerai. Mengapa Nash, Howard, dan D’Antoni tidak bisa bercerai degan Kobe dengan alasan ‘Kami tidak cocok karena Kobe karena Kobe tidak mengerti kami’. Mau sebagaimana diubah sistem permaian, Lakers dan Kobe hanya butuh kecocokan. seperti rumah tangga, jika memang pasangan impian itu tidak cocok, mau diapakan ?

Kobe hanya bisa menjawab ‘I’m not crazy, I’m just a little unwell’, atau ‘benar ku mencintaimu, tapi tak begini, kau janji akan mengoper bola dan mengabil rebound untukku’.

hi-res-6991048_crop_exact

Ehemmm, jika Steve Nash ingin Ring NBA Champions lebih baik dia mengikuti jejak Ray Allen ke Miami Heat. Lumayan numpang nama ajah.

 

 

 

 

 

 

 

Maaf, konten gambar dibawah terlalu sakit dilihat bagi pendukung Lakers musim ini.g-spt-101022-gasol-kobe-fisher-1049p.standard

“it’s funny to see people opinion when they think i’m gonna be the champions without both of you and Lamar” – Kobe Bryant (ditafsirkan lewat gambar diatas)